Rabu, 16 Juli 2014

KERAJAAN KUTAI

Sobat bloger sudah tahukah kalian apa nama kerajaan pertama di Indonesia? Yup betul sekali kerajaan kutai. Nahh sekarang edu history akan menjabarkan tentang kerajaan kutai disimak baik-baik ya…

Letak Kerajaan Kutai adalah di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai Mahakam. Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai Mahakam.
Peninggalan dari Kutai adalah 7 (tujuh) prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa Sanskerta. Semua prasastinya tertulis pada Yupa, yaitu tugu dari batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambatkan hewan yang akan dikorbankan.  Dalam Yupa Kutai itu dapat kita ketahui tantang:
a.       Berisi silsilah :
 Kundungga berputera Acwawarman yang seperti dewa matahari. Acwawarman berputera tiga – seperti api tiga. Dari ketiga putra tersebut, Mulawarman raja yang baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan), mengadakan korban, maka didirikanlah tugu oleh para Brahmana.
b.      Tempat sedekah :
Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana di tempat tanah yang sangat suci “Waprakecvara”.
c.       Macam-macam sedekah yang lain seperti :
wijen, malai bunga, lampu dan lain-lain. Dari berita prasasti-prasasti tersebut dapat diketahui bagaimanakah keadaan sosial, ekonomi dan pemerintahan di Kutai.
d.      Raja Mulawarman disebut sebagai raja yang terbesar di Kutai, sebab menaklukkan raja-raja sekitarnya.
e.       Segi sosial, masyarakat mengenal kasta-kasta karena pengaruh India. Keluarga Kundungga pernah melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.
f.        Segi ekonomi :
disebutkan raja menghadiahkan 20.000 ekor lembu, berarti peternakan maju, begitupun dalam bidang pertanian, karena Kutai terletak di tepi sungai. Dengan demikian Kutai merupakan kerajaan yang makmur. 

Kamis, 15 Mei 2014

Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia

sobat bloger berikut ini penjabaran tentang Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesi 1) Bidang budaya Sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa Indonesia talah menggunakan bahasa melayu kuno dan Jawa kuno. Setelah masuknya Hindu-Budha masyarakat menggunakan bahasa sansekerta dan bahasa podi. sedangkan Masuknya agama Islam ke Indonesia, Islam menggunakan bahasa Arab. Hal itu membuat perbendaharaan kata semakin banyak. 2) Bidang aksara Dengan datngnya aagama Hindu-Budha masyarakat menjadi mengenal aksara pallawa atau nagari. Setelah Islam datang menggunakan aksara Arab. Tetapi ada pencampuran yaitu akasara Pegon, yaitu aksara arab yang digunakan untuk menulis bahasa Sunda / Jawa. 3) Bidang sosial System masyarakat yang dulunya dibedakan berdasarkan profesi, setelah agama Hindu-Budha masuk, system kemasyarakatan dibedakan berdasarkan kasta. Tetapi dengan masuknya agama Islam sitem kasta mulai menghilang, meskipun sekarang masih kita jumpai pada masyaakat tertentu. 4) Bidang system pemerintahan Dulu system pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku. Menggunakan system Primus Interpares yang berarti nomer satu dintara sesamanya. Sedangkan dalam Hindu-Budha system pemrintahannya kerajaan yang dipimpin seorang raja. Tetapi dalam Islam nama raja diganti dengan sebutan Sultan. 5) Bidang bangunan Candi Hindu-Budha yang ditemukan di Indonesi pada dasarnya merupakan wujud akulturasi dari zam megalithikum yaitu dai bangunan punden berundak.  Letak bangunan utama Bentuk candi menyasuaikan dir ke entuk bangunan punden brundak. Bangunan utamanya berada di bagian belakang dan bentuknya bertingkat.  Fungsi candi Selain befungsi sebagai tempat pemujaan dewa, juga berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan nenek moyang. 6) Bidang seni  Seni arca Arca pada zaman dulu merupakan perwujudan dari nenek moyang, cirinya masih dibuat sederhana dan kasar. Setelah Hindu-Budha masuk pembuatan arca mempunyai kualitas baik. Sedangkan pada zaman Islam masuk, arca yang semula bentuknya mahkluk hidup mulai disamarkan, karena tidak diperbolehkan pada zaman Islam.  Wayang Agama Hindu-Budha dating memperkaya unsur-unsur bahan cerita pewayangan dan pada zaman Islam wayang digunakan sebagai media cakwah.  Sastra Sastra di Indonesia beru mengenal sastra lisan, misalnya sastra ritual (doa / rapal) dan non ritual (nyanyian rakyat dan peribahasa). Setelah datangnya Hindu- Budha Indonesia mengenal sastra tembang dan irama kidung.

Rabu, 22 Januari 2014

TEORI MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA


Hindu-Buddha merupakan agama yang diakui keberadaannya di Indonesia. Hari hari
besar keagamaannya diperlakukan sama dengan agama besar lainnya di Indonesia,
Islam. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya agama ini di Nusantara?
Ternyata ada beberapa aliran pendapat tentang proses masuknya Hindu-Buddha ke
Indonesia.
a. Waisya
Menurut aliran ini, pengaruh Hindu-Buddha masuk karena dibawa oleh para
pedagang yang banyak menikah dengan penduduk asli. Mereka menikah karena
harus tinggal untuk waktu minimal 6 bulan sambil menunggu pergantian musim
untuk kembali ke negaranya. Pendapat ini didukung oleh N.J. Krom dan
Purbacaraka.
b. Brahmana
Menurut aliran ini, pengaruh Hindu-Buddha masuk karena dibawa oleh para
brahmana yang mendapat undangan dari para penguasa untuk menobatkan para
raja, mempimpin upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Dari
istana, agama ini kemudian menyebar ke seluruh kerajaan. Pendapat ini didukung
oleh J.C. van Leur.
c. Ksatria
Menurut aliran ini, pengaruh Hindu-Buddha masuk karena dibawa oleh para ksatria
yang kalah perang di India. Mereka mendirikan koloni di Nusantara dan
menyebarkan agama Hindu-Buddha di Nusantara. Pendapat ini didukung oleh
C.C. Berg dan Majumdar.
d. Arus Balik
Menurut aliran ini, pengaruh Hindu-Buddha masuk karena para brahmana,
pedagang, juga orang-orang Indonesia sendiri. Ada yang berdagang, ada pula
yang sengaja datang ke India untuk belajar. Ketika kembali, mereka
menyebarkan agama baru yang mereka dapatkan di India. Pendapat ini
didukung oleh George Coedes dan FDK Bosch